Sunday, October 16, 2011

Pada semuanya ia biarkan aliran bentangan kalut (cleopatra)



Laut masih pada pekikan ombak yang membabi buta, menelan semua perahu cadik pada layar kelabunya, membiarkan awang pada trawang dan ia menari dalam kisahnya, menghentakan kaki ikuti lantunan narasi,,, riaknya air selalu membuatnya tertantang akan tualang. Binal dalam bual, ia biarkan camar agar menyambar. Sang cleopatra merengkuh batas cinta dengan logika.
Alamnya masih mempesona, menggoda naluri hawanya yang di kehendaki tuhan serta terjaga. Biarkan adam melalang buana mendiami kalutnya. Ego atau bukan, kepeduliannya telah digadaikan pada kesenangan yang tak termaknai. Bukankah kodrati adam pula hanya untuk membanggakan empuan yang ia kagumi keindahannya dan sengaja memperindahnya?? Jadi tak ayal pula jika cleo sengaja menikmati kalut yang ia paut!!!....
“aku mencintaimu” banyak adam yang berkata itu, sengaja meluaskan bumi manusia pada katanya dalam rayu. Harap rindu akan tertuah dengan hati luluh. Tak sadarkan diri empuan pun mampu berperisai tenggelamkan matahari hingga benamkan ia pada laut kelam. sang cleopatra sumringai dengan pria di gegnggamannya...
Lantunan tari cleopatra mampu hentakan bumi, meluas ke kecakrawala, tawarkan harapan pada semua pria, mengadu domba untuk kesenangannya, mengulum ombak, menuai badai, mainkan hati. Sedikit kata ia mampu perangkan dunia.
Kini ia duduk dalam singgasana bersulam emas, bertahta puas. Keinginannya hanya ia hentakan jari, hingga segala menghampiri. Siapa yang dikehendaki, tunduk dalam rajutan kesempurnaan tawarannya. Sang cleo biarkan aliran bentangan kalut yang ia pagut.


No comments:

Post a Comment