Tuesday, November 13, 2012

"kau mau meroko lagi?"
tersenyum,, tak ada jawab dari sebuah tanya,,,
"kenapa tak terhenti batang nikotin itu jika pagi menjelang, labil sekali emosi mu ku perhatikan pada sambut si mentari?"
"aku benci siang, namun tetap harus mempersiapkan diri bukan?
"kenapa?"
tetap diam tanpa prolog...
pria dan sang wanita di trotoar jalan itu masih memamdangi sudut atap dengan kicau burung, mereka menyambut pagi melanjut cakap dari sepertiga malam. si wanita dengan batang roko di tangan mulai bertualang dengan alam fikir serta menata kata dalam perbincangan nampaknya....
"rutinitas menggelut logika dalam dendang nurani, membuatku muak pram"
"maksud mu?, aku tak mengerti?"
"mereka menganggapku bunda tresna. padahal aku  hanyalaah bentukan mereka, yang akhirnya menjadi penyembahan seperti pandora"
diam,,, dalam pemahaman,,,,
"beberapa menit lagi bunyi dalam HP ku pasti berdering

No comments:

Post a Comment