Thursday, December 8, 2011

MAWAR LAYU, TANGGAL MADU. KUMBANG LAJU?...



“bajingan!!!,,, setelah kau dapatkan segalannya dariku lantas kau memperlakukanku semaumu?! Persetan dengan segala janji mu dulu!!..”
Mawar membanting telfon dari genggamnya, dalam sedu sedan ia mulai menenggelamkan diri pada amarah dengan tuangkan segala caci. Pun juga kamarnya  yang tak lepas dari amuk kesal. segala barang melayang, segala bunyi silih berganti bak perang garang.
“bajingan kau dandi,,, bajingan kau”...
Masih pada laut amarahnya, nampak kuyu wajah sendu itu,,,,
“kenapa kau mawar?!” anggi teman kost mawar menghampiri.
“dandi,,, nggi,,,!!”
“kenapa lagi dengan pacar mu dandi?”
“pria itu brengsek nggi...” karena sedu sedannya, ucap mawar tersekat pada isak.
“sudahlah mawar,,, tenangkan dirimu” anggi lantas memeluk mawar agar tenang.
Nampak dari raut anggi. ia paham menenangkan mawar itu harus bagaimana. karena tak hanya sekali ini saja mawar mengamuk karena perilaku dandi.
“dandi mempunyai wanita lain nggi” mawar mulai tenang dalam ceritanya.
“bukankah dia sering sekali menghadirkan wanita lain dalam hubungan kalian?!... ku kira kamu sudah terbiasa menghadapi hal ini”
“tapi dia mau meninggalkan ku nggi”
“baguslah” anggi menjawab enteng. Anggi paham betul siapa pacar mawar, seorang lelaki yang suka melayangkan tangan dan meminta segala kebutuhan hidupnya terhadap perempuan. Bagi anggi memang sebuah hubungan yang tak pantas di pertahankan.
“nggi,,, aku tak mau kehilangannya”
“mawar... apa lagi yang ingin kamu pertahankan darinya?!... dia tak layak untuk perempuan sebaik kamu.”
“tapi dia harus mempertanggung jawabkan segalanya!!...”
“perasaan mu kah yang kamu maksudkan?”
“persetan dengan itu nggi,,, aku sudah tak mempedulikannya”
“lantas apa lagi mawar?!”
“aku ... aku... sudah hilang keperawanannku dengannya nggi...” mawar kembali dalam deru tangisnya, isaknya makin menjadi. Tuang sesal ia genangkan dalam gulir mutiara itu. Anggi terdiam dalam sedu sedan mawar.
“aku sudah tak suci lagi nggi... jika bukan dia yang akan menikahiku. Aku yakin tak ada pria yang mau menerimaku apa adanya”
Masih dalam cengang anggi terdiam tak tau harus berpetuah apa lagi. Tak hanya mawar, perempuan lainnya pun juga akan berikap sama sepertinya ketika madu tertanggal dan kumbang mulai laju. Bagi puan keperawanan adalah hal yang sakral yang harus ia pertahankan untuk ia sandingkan pada suaminya kelak. Meskipun sebagian mengatakan bahwa hal itu sudah tak lagi sebagai pertimbangan dalam jalinan hubungan keseriusan, tapi jika harus di akui pada nurani terdalam. Pria mana pun juga akan memilih sebuah kesucian dalam jalinan pernikahan. Meskipun pria itu telah menjamah ratusan perempuan bahkan ribuan sekali pun.
Mungkin di ucap “iya” lelaki akan menerima perempuan apa adanya sebagai pasangan hidupnya. Tapi yakinkah kita bekas yang mendalam atas jamah itu tak akan terkuak kembali dalam masalah rumah tangga suatu saat nanti?! (ah mawar!... kau layu tanggal madu kumbang pun laju)
“sudahlah mawar,,, kau cantik pria mana yang bisa menolak menjadi pendampingmu. Kau mempertahankan hubungan ini pun juga tak ada gunanya, lagi pula lakunya tak pernah membahagiakan mu. Jika memang menikah pun juga tak menjamin prilakunya yang suka memukul akan berubah. Apa lagi jika dia merasa memiliki mu sepenuhnya. Kemungkinan besar dia akan lebih semena-mena terhadap mu, aku yakin mawar... aku yakin pasti akan ada pria yang jauh lebih baik untuk mu yang di persiapkan tuhan.”
“entahlah nggi!!... aku tak tau bisa melallui hal yang terjadi kedepan atau tidak... mungkin ini balasan karena aku telah merebut dandi dari pacarnya yang dulu nggi. Sekarang aku bisa merasakannya... aku memang wanita yang paling bodoh karena telah menerimanya dulu nggi. Aku memang wanita yang paling bodoh nggi...!!!”
***
“aku mencintai mu mawar!...”
“mantan mu kemaren telah melabrakku agar menjauh dari mu dan”
“tak usah kau pedulikan dia sayang. Aku benar-benar mencintai mu!!...”
“tetapi dia memohon kepada ku agar aku tak berhubungan lagi dengan mu”
“tak usah kau pedulikan dia!, ku mohon jadilah pacar ku. Aku ingin mengakhiri masa hidupku hanya dengan mu”
“dandi!,,, si ani mantan mu bercerita bahwa dia telah kehilangan perawannya dengan mu”
“mawar,,, aku telah di jebaknya. Dia mengikatku karena aku telah tidur dengannya, sewaktu denganku pun juga dia sudah tidak perawan”
“lantas kenapa kamu juga tetap mau tidur dengannya?!”
“aku hanya terbawa suasana mawar... dia telanjangi badannya tanpa sehelai kain di hadappan ku. Lelaki mana yang tak akan terbawa suasana ketika di hadap kan situasi seperti itu?!”
“aku tak ingin bernasib sepertinya dandi”
Dandi lalu mentap mawar lekat. Dia meyakinkan mawar agar mau menjadi pacarnya.
“mawar... aku benar-benar mencintaimu dan aku janji akan menjaga mu. Tak akan menyakiti mu apa lagi hanya memuaskan nafsu ku. Aku tak akan lakukan hal seburuk itu terhadapmu sayang”
Mawar luluh,,, dengan ucap dandi yang meyakinkannya....

No comments:

Post a Comment